Para member dari grup KPop KATSEYE buka suara seputar ancaman pembunuhan yang mereka terima setelah melakukan debut. Hal itu mereka sampaikan dalam sebuah wawancara yang dirilis oleh BBC pada 12 November 2025 lalu.
Pada kesempatan tersebut, para member menyebut jika mereka telah menerima lebih dari 1.000 ancaman pembunuhan secara online sejak tahun lalu. Selain itu, mereka juga ternyata menjadi sasaran dari tindakan pelecehan rasisme.
Menurut Lara, pada awalnya ia berusaha untuk meyakinkan dirinya untuk tidak peduli terhadap ancaman tersebut.
“Pada awalnya aku selalu berusaha untuk meyakinkan diriku agar tidak peduli. Namun, ketika 1.000 orang mengirimkan ancaman pembunuhan, mustahil untuk tidak gemetar. Meski memang tidak ada yang terjadi, tetapi hal itu sangat sulit untuk bisa diterima,” jelasnya.
Terkait dengan serangan rasisme, Lara mengungkap jika pernah ada seseorang yang melaporkan dirinya kepada lembaga Immigration and Customs Enforcement (ICE) di Amerika Serikat. Orang tersebut menuduh jika dirinya tinggal dan bekerja secara ilegal di Amerika Serikat. Beruntung, tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan setelah laporan tersebut dilayangkan.
Maraknya serangan yang dilancarkan membuat para member KATSEYE menutup akun media sosial mereka. Menurut Manon, serangan di sosial media yang mereka terima tampak seperti “serangan psikologis”. Untuk itu, mereka berusaha untuk tidak hidup berdasarkan pendapat orang lain.
Simak video wawancara member KATSEYE bersama BBC dalam video di bawah ini:
Vibers, temukan berbagai informasi seputar KPop lainnya bersama Vibrance di Google News.



