Agensi Kim Hieora mengumumkan bahwa mereka akan mengambil tindakan hukum yang tegas terhadap outlet media yang pertama kali melaporkan dugaan perundungan yang dilakukan Kim Hieora.
Menyusul laporan baru Dispatch dan tanggapan resmi agensi terhadap laporan tersebut pada 10 September, GRAM Entertainment merilis pernyataan yang mengumumkan rencana mereka untuk mengambil tindakan hukum sebagai berikut:
“Halo, ini adalah GRAM Entertainment.
Kami mohon maaf karena telah menimbulkan kekhawatiran bagi banyak orang karena kontroversi yang terkait dengan aktris kami, Kim Hieora. Kami ingin meminta maaf kepada banyak orang yang telah kecewa dan dirugikan oleh kejadian ini.
Hari ini, kami mengungkapkan penyesalan kami terkait outlet media yang merilis klaim sepihak dari narasumber tentang Kim Hieora seolah-olah itu adalah fakta, dan kami memutuskan untuk mengambil tindakan hukum karena kami tidak dapat menerima situasi saat ini yang merusak reputasi aktris agensi dan menyebabkan penderitaan bagi individu-individu yang tidak terkait.
Kami mengungkapkan tindakan yang dilakukan oleh outlet media dalam proses pelaporan sebagai berikut, dan kami berniat untuk mengambil tindakan hukum yang kuat terhadap klaim yang tidak berdasar dan mereka yang secara sepihak mengklaim seperti itu di masa depan.
Sekali lagi, kami menyatakan niat kami untuk mengambil tindakan hukum atas tindakan jahat terhadap artis kami, dan kami akan melakukan yang terbaik untuk melindungi artis kami.
Berikut ini adalah posisi kami dan serangkaian proses terkait outlet media yang pertama kali meliput dan melaporkan kecurigaan tentang Kim Hieora.
1. Outlet media yang membuat laporan pertama tidak hanya secara jahat mengedit kata-kata informan yang bertentangan dengan fakta, tetapi juga mencoba untuk membuat legitimasi laporan mereka dengan menyampaikan bahwa mereka memperhatikan agensi dan artis [dengan menahan laporan sampai drama yang ditayangkan oleh artis tersebut berakhir].
Misalnya, tulisan dalam artikel eksklusif pada tanggal 9 September yang menyebutkan, “8 September 2023, Kim Hieora menelepon H,” dan “Kim Hieora merilis pernyataan. H adalah bukti kekerasan di sekolah. Jadi pada tanggal 8 September, dia menelepon H dengan segera,” jelas merupakan pemberitaan yang memutarbalikkan fakta.
Setelah pernyataan agensi kami dirilis, H mengirim pesan teks kepada Kim Hieora terlebih dahulu, mengungkapkan keinginan mereka untuk berbicara melalui telepon, tetapi mereka tidak dapat menghubungi satu sama lain dengan panggilan telepon pertama, sehingga Kim Hieora yang mengirim panggilan telepon setelahnya. H bahkan menekan Kim Hieora dengan membuat daftar klaim yang tidak berdasar dengan tujuan untuk melaporkannya ke media, dan Kim Hieora, yang melakukan panggilan tersebut dengan perasaan bersalah karena tidak membela temannya selama situasi yang dibicarakan oleh H, baru menyadari bahwa panggilan tersebut dimaksudkan dengan niat jahat.
2. Pada tanggal 17 Mei, outlet media tersebut membujuk dan memaksa Kim Hieora, yang mengunjungi outlet media tersebut sendirian tanpa didampingi oleh seseorang dari agensi untuk menjelaskan tuduhan tersebut, dengan mengatakan, “Jika Anda mengakuinya, kami akan menyesuaikan tingkat keparahan artikel tersebut. Maka itu akan menjadi seperti kasus Kim OO sehingga Anda akan dapat kembali [ke layar kaca].”
Sebagai contoh, mereka berulang kali mengajukan pertanyaan yang sama kepada Kim Hieora yang mengaku tidak pernah merokok, dan mendesaknya untuk menjawab dengan jawaban yang berbeda dengan mengatakan, “Ada begitu banyak informan yang mengatakan bahwa mereka melihat Anda merokok.” Kim Hieora mengaku tidak bersalah, dan mereka menekannya dengan mengatakan, “Kita bisa melewatkan itu karena itu tidak penting,” dan bertentangan dengan klaim mereka bahwa mereka hanya mempublikasikan konten yang bisa diverifikasi, mereka memasukkan klaim informan dalam laporan eksklusif mereka dan secara licik menyebutkan tuduhan [menyuruh orang lain mengambilkan rokok untuknya], yang membuat publik salah paham.
3. Media tersebut mengklaim bahwa liputan mereka telah selesai pada bulan Mei dan bahwa mereka telah menunda penerbitan artikel tersebut karena mempertimbangkan Kim Hieora, yang dramanya akan tayang perdana. Namun, meskipun informan awal dan Kim Hieora telah meluruskan kesalahpahaman mereka dan menyampaikan informasi ini kepada outlet media, mereka tetap melaporkan kecurigaan tersebut.
Dalam proses ini, apa yang terlambat kami ketahui adalah bahwa setelah outlet media memberi tahu agensi kami tentang situasi bahwa laporan [tentang Kim Hieora] telah diterima, outlet tersebut secara diam-diam bertemu dengan para informan dan mengumpulkan bukti untuk pelaporan sebelum mengatur pertemuan [dengan agensi kami]. Ketika para informan menyadari bahwa ada kesalahpahaman dan mencoba untuk mengubah pikiran mereka, outlet media tersebut dengan jelas mengatakan kepada mereka, “Dalam hal ini, laporan tersebut tidak dapat dipublikasikan.” Bahkan setelah itu, media tersebut menipu kami dengan kebohongan dan tindakan curang seperti menyiratkan bahwa tidak ada telepon dari para informan atau bahwa mereka belum bertemu dengan mereka.
Hak-hak banyak orang dilanggar karena tuduhan baru-baru ini terhadap Kim Hieora. Karena kesalahpahaman yang digerenalisasi dan dianggap perundungan dan kekerasan di sekolah dan standar [ketat] yang dipegang untuk selebriti, bahkan orang-orang yang tidak relevan pun menjadi korban karena dicurigai.
Waduh, makin memanjang nih masalahnya, Vibers?
cek berita seputar korea lainnya di Google News Kami, Vibers