Serial dokumenter terbaru Netflix, “In the Name of God: A Holy Betrayal” berdampak sangat luas di dalam dan luar Korea Selatan. Hampir semua sektor terkena dampak dari dokumenter ini. Termasuk di dalamnya adalah industri entertainment.
Salah satu contoh dampak dokumenter ini dunia entertainment adalah pemutusan kontrak. Ini adalah hal yang dilakukan oleh agensi dari grup KPop IVE kepada salah satu distributor album terbaru mereka, Synnara Records.
Pemutusan kontrak yang dilakukan oleh agensi IVE ini dilakukan karena Synnara Records dikepalai oleh Kim Ki Soon. Kim Ki Soon sendiri merupakan pendiri dari sekte kontroversial Baby Garden, salah satu sekte yang dibahas dalam dokumenter tersebut.
Sebenarnya Synnara Records merupakan salah satu distributor tersbesar dalam jaringan industri musik Korea. Perusahaan tersebut dikenal sebagai salah satu perusahaan tradisional yang namanya setara dengan Hot Tracks, Aladdin, dan YES24.
Keputusan dari Starship Entertainment untuk mengeluarkan Synnara Records dari daftar distributor mendapat pujian dari para penggemar. Mereka memuji keputusan dari agensi tersebut untuk mengambil langkah tegas terhadap praktik kontroversial dalam industri musik. Selain itu, mereka juga berharap agar agensi lain mengikuti langkah yang diambil oleh Starship Entertainment.