Wamil dan Akibat yang Ditimbulkan untuk Penggemar KPop

wamil

Sumber gambar: naver

Wajib militer atau wamil merupakan sebuah kegiatan wajib yang harus dilakukan oleh pria di Korea Selatan, tanpa terkecuali. Meski begitu, belakangan muncul berita miring seputar kegiatan ini. Berita miring ini muncul sehubungan dengan orang-orang yang bisa lepas dari kewajiban ini.

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai permasalahan yang tengah hangat dibahas oleh masyarakat Korea Selatan ini, ada baiknya kita mundur sedikit untuk lebih mengenal kegiatan satu ini.

Sejarah Wajib Militer di Korea Selatan

Setelah Perang Korea berakhir pada tahun 1953, Korea menjadi negara yang terbagi menjadi dua, yaitu Republik Korea (Korea Selatan) dan Republik Rakyat Demokratik Korea (Korea Utara). Pada saat itu, situasi keamanan di Semenanjung Korea masih sangat tidak stabil, sehingga pemerintah Korea Selatan merasa perlu untuk memperkuat angkatan bersenjata mereka.

Pada tahun 1957, Korea Selatan mengesahkan undang-undang yang mengatur wajib militer. Undang-undang ini mewajibkan setiap pria Korea Selatan yang berusia antara 18 hingga 28 tahun untuk menjalani dinas militer aktif. Durasi dinas militer awalnya adalah 24 bulan atau 2 tahun, tetapi di kemudian hari mengalami beberapa perubahan.

Salah satu alasan perubahan durasi ini terjadi akibat beban bagi warga dan negara Korea Selatan yang dinilai terlalu berat jika harus mengikuti wamil selama 2 tahun. Terlebih, pria yang mengikuti wajib militer berusia antara 18 hingga 21 tahun, usia di mana seharusnya mereka membantu perekonomian negara. Kebijakan baru akhirnya mengubah durasi wamil menjadi 18 hingga 21 bulan, tergantung di bagian mana ia ditempatkan.

Mereka yang Dibebaskan dari Wamil

Meskipun dalam undang-undang tertulis jika kegiatan wajib militer harus diikuti oleh semua pria sehat yang memiliki kewarganegaraan Korea Selatan, ada beberapa profesi yang mendapat dispensasi.

Salah satu profesi yang mendapat dispensasi ini adalah atlet. Mereka yang berprestasi, misalnya meraih medali emas di ajang Asian Games dan medali apapun di ajang Olimpiade, akan dibebaskan dari wajib militer. Mereka mendapat dispensasi karena dinilai mengharumkan nama Korea Selatan di dunia internasional.

Selain atlet, profesi lain yang mendapat dispensasi adalah seniman. Seniman atau artis yang dinilai telah memiliki ketenaran di dunia internasional bisa mendapat dispensasi untuk melakukan wajib militer. Namun, berbeda dengan atlet, seniman hanya mendapat dispensasi untuk menunda wajib militer, bukan benar-benar bebas dari kewajiban ini.

Terakhir, mereka yang berprestasi di bidang akademis juga berhak mendapat dispensasi ini. Sama seperti seniman dan artis, mereka yang berprestasi juga bisa meminta penundaan wajib militer kepada pemerintah.

Sementara itu, wanita di Korea Selatan sendiri sejak awal tidak diwajibkan untuk mengikuti wajib militer. Mereka dibebaskan untuk tidak mengikuti kegiatan ini karena memang sejak awal pemerintah hanya meminta para pria untuk siap berperang. Namun, jika ada wanita yang tertarik untuk mengikuti wajib militer, mereka bisa mendaftarkan diri sebagai Korps Pelatihan Perwira Cadangan.

Korban Terbaru Kebijakan Wajib Militer Korea Selatan

Banyak kasus yang ramai diperbincangkan terkait dengan kegiatan wajib militer ini. Salah satunya tengah hangat diperbincangkan yaitu Faker dan rekan-rekannya di tim e-sport League of Legends.

Dalam ajang Asian Games 2022 yang digelar di Hangzhou, China, Faker dan rekan-rekannya berhasil membawa pulang medali emas. Di babak final, mereka berhasil mengalahkan tim nasional Taiwan dengan skor 2-0.

Pencapaian medali emas ini tentu saja membuat Faker dan rekan-rekannya, yaitu Zeus, Kanavi, Chovy, Ruler, dan Keria, terbebas dari wajib militer. Hal ini sesuai dengan peraturan undang-undang wajib militer yang ada di Korea Selatan. 

Dilaporkan oleh Kevin Kim dari Korizon Esports, medali emas yang diraih tim Faker membuat ia dan rekan-rekannya lolos dari wamil. Namun, mereka tetap harus menjalani pelatihan dasar militer selama tiga minggu dan memenuhi 544 jam pelayanan publik.

Kasus lain di mana atlet bisa meraih medali emas dan lolos dari kegiatan wajib militer terjadi pada Asian Games 2018 Jakarta. Tepatnya ketika Son Heung Min dan rekannya di tim nasional sepakbola berhasil meraih medali emas.

Namun, berbeda dengan Son Heung Min dan rekan-rekannya, Faker dan rekan-rekannya di tim e-sport justru mendapat hujatan dari penggemar KPop. Hujatan paling kencang terdengar dari Army, penggemar dari boy group KPop Bangtan Boys atau BTS.

Hujatan dari Army ini muncul karena mereka menganggap jika BTS lebih memberikan sumbangsih kepada negara dibandingkan atlet e-sport. Para Army menilai jika seharusnya member BTS mendapat penghargaan serupa dari negara dan tidak perlu menjalani wajib militer.

Army bahkan menyebut jika mudah bagi member BTS untuk bisa menjadi sosok seperti Faker. Namun, Faker tidak akan bisa menyamai sosok member BTS.

Sebenarnya, beberapa waktu lalu, sempat terdengar kabar jika member BTS mengajukan penundaan wajib militer. Namun, satu per satu member akhirnya mengumumkan jika mereka membatalkan permintaan penundaan ini. Para member BTS sendiri satu per satu telah memulai wamil, dimulai dengan Jin pada 3 Desember 2022 lalu.

Bagaimana menurut kamu, Vibers? Apakah member grup KPop terkenal seharusnya terbebas dari wajib militer?

Vibers, temukan berbagai informasi seputar KPop lainnya bersama Vibrance di Google News.

Exit mobile version