S.M. Entertainment (Hangul: SM엔터테인먼트) adalah label rekaman independen Korea, agensi bakat, produser, dan penerbit musik pop, yang didirikan oleh Lee Soo-man di Korea Selatan. Awalnya, “SM” adalah singkatan dari nama pendiri agensi (Soo-Man), tetapi sekarang menjadi “Stars Museum”.
Lee Soo-man sendiri adalah penyanyi folk dan rock hingga kemudian menjadi penyiar. Saat belajar teknik komputer di California State University, Northridge pada awal 1980-an, ia mendapatkan inspirasi untuk mengikuti revolusi musik yang diluncurkan oleh saluran TV kabel baru, MTV, yang menunjukkan kelebihan apabila penampilan band dipadukan visual sekaligus musikal.
Pada tahun 1995, Lee memulai label rekaman dan agensinya menggunakan inisial namanya.
Ketika memulai labelnya, Lee menyurvei gadis-gadis remaja tentang apa yang ingin mereka lihat dalam grup musik. Hasil dari survei itu ia terlihat ketika dirinya mengorbitkan grup boyband H.O.T. dan girlband S.E.S.. Kedua grup tersebut menjadi sukses selama akhir 1990-an. Setelah itu, Lee menciptakan Shinhwa. Pada tahun 1999, Lee menciptakan duo R&B pertama Korea, Fly to the Sky, dengan anggota Hwanhee dan Brian.
1990-an: Grup S.M Generasi Pertama
Pada Februari 1995, S.M Entertainment menyiapkan dana modalnya sebesar ₩50.000.000. Beranjak ke bulan Januari 1996, S.M Entertainment membeli tanah untuk tempat rekaman dan memproduksi isi kontennya untuk perusahaan penyiaran seperti KBS, SBS, HBS, KMTV, M-NET. Pada April 1997, kantor pusat dipindahkan ke Yadang-ri, Gyoha-myeon, Paju, Gyeonggi-do.Lalu, di bulan Agustus 1999, terjadi peningkatan modal disetor sebesar 25.000.000 (5.000 saham) dan 225.000 saham (₩112.500.000).
Pada tahun yang sama, S.M Entertainment membangun kantor cabang di Apgujeong-dong, Gangnam-gu, Seoul. Namun, masalah mulai muncul di S.M Entertainment setelah bubarnya H.O.T., dan S.E.S. Lalu, pada tahun 2003, S.M Entertainment melepas Shinhwa meskipun grup tersebut tidak bubar dan pindah ke perusahaan manajemen baru. Pada tahun-tahun berikutnya, beberapa grup baru S.M, seperti Isak N Jiyeon dan Black Beat tidak mencapai popularitas yang dicapai oleh artis S.M sebelumnya.
2000-an: Generasi Kedua dan Ekspansi
Pada awal tahun 2000, S.M Entertainment setuju untuk mengurangi harga saham dari 5.000 won menjadi 500 per saham dan di pertengahan tahun 2000 perusahaan tersebut disetujui dan terdaftar di KOSDAQ dengan kode perusahaan 041510. Akhir tahun itu, S.M Entertainment dan Avex Trax menandatangani kontrak untuk lisensi musik dan distribusi konten di Asia.
Pada bulan Desember 2000, SM membentuk afiliasi dengan Fandago Korea. Lalu, di bulan Januari 2001, S.M Entertainment mendirikan perusahaan joint-venture di luar negeri, diawali dengan S.M Entertainment Japan Co., Ltd. Mereka juga bersiap untuk mendirikan kantor pusat baru di Beijing, China.
S.M Entertainment juga mendirikan kantor pusat Asia di Hong Kong. Pada bulan Mei 2001, S.M Entertainment menghabiskan ₩10 miliar sebagai modal dana investasi joint-venture pertama di industri musik. S.M juga mendirikan anak perusahaan BM Entertainment dan Cid.K Entertainment untuk girl grup M.I.L.K. dan Shinvi, masing-masing, tetapi saat ini grupnya sudah bubar.
Pada bulan April 2002, S.M menambahkan sejumlah 1.341.180 saham, dan di bulan Juni 2002, modal yang disetor pihak ketiga bertambah sejumlah 61.048 saham. Ketika akhir 2002 tiba, S.M Entertainment dianugerahi Piagam dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata untuk Konten Budaya untuk Penghargaan Ekspor dalam musik.
Berlanjut ke tahun 2003, S.M menyatakan afiliasinya dengan Starlight Corporation Ltd dan dianugerahi hadiah untuk konten musik terbaik di Korea. Bulan Februari 2004, modal disetor pihak ketiga bertambah 271.428 lembar saham. Pada bulan April tahun yang sama, kantor pusat pindah dari Paju, Provinsi Gyeonggi ke Apgujeong-dong, Gangnam-gu, Seoul. Sebulan kemudian, S.M menyatakan afiliasinya dengan C-Cube Entertainment Corporation.
Pada tahun 2007, Girl’s generation atau So Nyeo Shi Dae dibentuk oleh S.M. SNSD atau SoShi (소시), yang terdiri dari delapan anggota: Taeyeon, Sunny, Tiffany, Hyoyeon, Yuri, Sooyoung, Yoona, dan Seohyun
2010-2011: Manajemen di Asia dan Joint Venture
Pada Februari 2010, Lee Soo-man mengundurkan diri dari posisinya sebagai anggota dewan direksi. Seorang pejabat di SM mengatakan bahwa Lee telah memutuskan untuk melakukannya untuk “lebih memfokuskan energi pada bisnis luar negeri SM, manajemen bisnis baru, dan pengembangan artis”.
Pada bulan Maret 2010, KMP Holdings didirikan melalui usaha patungan antara S.M., YG, JYP, Star Empire, dan perusahaan lain seperti Medialine, Ken Entertainment dan Music Factory. KMP, yang merupakan singkatan dari Korean Music Power, adalah distributor resmi rilis dari perusahaan-perusahaan ini.
Pada Mei 2010, SM mengumumkan laba operasi kuartal pertama tahun 2010 sebesar ₩10,4 miliar, naik 471% dari periode yang sama tahun 2009. Pendapatan kotor dari penjualan dari Januari hingga Maret dilaporkan sebesar ₩22,7 miliar, naik 58% dari tahun sebelumnya.
2012-2022: SM Kini
Pada Februari 2012, S.M meluncurkan jenis bisnis baru yang memiliki spesialisasi dalam perjalanan dan pariwisata. S.M mengakuisisi perusahaan perjalanan ‘Happy Hawaii’ dan menamainya SM Town Travel. Perusahaan ini dipimpin oleh CEO Kang Jung Hyun dan bertujuan untuk menciptakan sinergi antara produk hiburan SM dan perjalanan.
CEO S.M saat ini adalah Kim Young-min. Label S.M. saat ini adalah salah satu dari “tiga besar” perusahaan rekaman Korea bersama dengan YG Entertainment dan JYP Entertainment karena pangsa pasar yang kuat dan operasi internasional.