Menjadi penggemar sebenarnya adalah hal yang baik. Sebagai penggemar, seorang idola favorit akan menginspirasi Anda dan bagi Anda melihat mereka bahagia sudah cukup untuk membuat Anda bahagia juga. Untuk menunjukkan apresiasi kepada idola, biasanya seorang penggemar akan menghadiri konser dan fanmeet mereka, membeli merchandise resmi mereka, atau mendukung mereka di internet melalui akun stan.
Namun, beberapa penggemar menjadi terlalu obsesif, hingga tingkat yang ekstrim — sampai-sampai mereka menjadi ancaman bagi idola mereka. Di Korea Selatan, penggemar seperti ini disebut dengan istilah sasaeng.
Dalam budaya Korea Selatan, istilah sasaeng atau sasaeng fan adalah penggemar obsesif yang menguntit atau terlibat dalam aktivitas yang merupakan pelanggaran privasi idola Korea, aktor drama, atau publik lainnya. Istilah sasaeng sendiri berasal dari bahasa Korea sa yang berarti “pribadi” dan saeng yang berarti “kehidupan”, mengacu pada intrusi penggemar ke dalam kehidupan pribadi selebriti.
Apa Sebenarnya yang Sasaeng Lakukan?
Selama konser, seorang penggemar dapat mengenal lebih banyak tentang idola mereka. Bagi kebanyakan orang, mereka akan segera merencanakan list acara berikutnya yang akan mereka hadiri setelah hadir dalam konser idola. Namun, bagi sasaeng, saat malam aktivitas mereka akan terlihat seperti: menghadiri konser, mengikuti mobil idola mereka, menyelinap ke hotel mereka, dan mencuri barang-barang pribadi mereka. Mereka bahkan akan memposting keberadaan idola di akun media sosial mereka dan menjual info pribadi idola di internet.
Dalam sebuah artikel yang dibuat The Korea Herald, seorang penggemar K-pop menggambarkan sosol seorang sasaeng.
“Ada perbedaan antara menunggu di bandara hanya untuk melihat wajah idola, mengambil gambar, dan mengikuti mereka di dalam bagian imigrasi, bahkan ke tempat duduk mereka. Sasaeng tidak peduli apakah perilaku mereka mengganggu artis atau tidak,” jelas penggemar tersebut.
Bagaimana Sasaeng Bisa Melakukan Apa yang Mereka Lakukan?
Kebanyakan sasaeng memiliki sumber daya untuk pergi ke tempat idola mereka berada. Mereka sering terlihat di luar agensi bintang K-pop, asrama para bintang, atau di restoran tempat para idola makan bersama keluarga dan teman-temannya.
Ada banyak cara bagaimana seorang sasaeng dapat mengumpulkan informasi. Media sosial memberi andil besar, terutama ketika seorang selebriti memposting di akun SNS (Social Network Service)-nya. Ada juga sasaeng yang mendapatkan pekerjaan di tempat seorang idola bekerja (agensi hiburan dan stasiun penyiaran) supaya mereka bisa lebih dekat dengan idola dan memiliki akses langsung ke data idolanya (seperti alamat dan jadwal).
Beberapa artis papan atas seperti T.O.P dari BigBang pernah mengalami perlakuan kurang menyenangkan oleh para sasaeng, yaitu difoto di pesawat saat tidur. Selain itu, Taeyeon Girls Generation pernah hampir diculik di atas panggung selama pertunjukan. Saat menampilkan ‘Run Devil Run’ di sebuah konser di Lotte World Ice Rink, seorang penggemar berhasil menyelinap melewati keamanan acara dan berjalan ke atas panggung, di mana ia berusaha untuk menarik Taeyeon. Untungnya, Sunny dan sekuriti acara dapat menariknya pergi.
BTS juga sempat berhadapan dengan sasaeng saat syuting di luar negeri. Suatu ketika ketika BTS sedang syuting di Swedia, mereka berhenti di sebuah kafe untuk makan dan bersantai. Sekelompok penggemar sasaeng sedang mengawasi mereka dan menunggu di luar. Merasa tidak nyaman dengan hal ini, juru kamera memutuskan untuk keluar dan meminta mereka untuk pindah. Alih-alih benar-benar menjauh, para penggemar berpura-pura pergi tetapi mulai mengejar anggota BTS ketika mereka keluar.